26 Juli 2011

Kehalalan MLM oriflame

Untuk menentukan dan
memutuskan apakah bisnis MLM itu haram, ada beberapa kriteria yang bisa
dipakai sebagai tolok ukurnya. Tidak bisa begitu saja memukul rata
bahwa yang namanya bisnis MLM itu pasti haram, karena sistim tiap
perusahaan MLM berbeda-beda. Maka dari itu, suatu perusahaan MLM bisa
dilihat haram tidaknya dari kriteria dibawah ini:

1. Riba (Transaksi Keuangan Berbasis Bunga)==>
Oriflame memberikan persentase keuntungan yang jelas kepada semua
Consultantnya. Oriflame membagikan keuntungan yang diperoleh perusahaan
bukan dari bunga, melainkan dari keuntungan penjualan produk nyata
kepada konsumen.


2. Gharar (Kontrak yang tidak Lengkap dan Jelas)==>
Kita sebagai Consultant Oriflame, mendapat kontrak yang jelas bahwa
keuntungan dari menjalankan bisnis Oriflame adalah dengan diskon
langsung yang diperoleh dari Direct Selling (selisih harga katalog
dengan harga Consultant). Juga Oriflame memiliki sistem plan yang jelas
dalam sistem MLMnya.


3. Penipuan (Tadlis/Ghisy) ==>
Oriflame berdiri di Swedia tahun 1967, dan di Indonesia pada tahun
1986. Oriflame merupakan pelopor MLM di Indonesia pada waktu itu. Dan
kalau Oriflame pernah melakukan penipuan, pastinya perusahaan ini udah
gulung tikar dari dulu. 22 tahun berada di Indonesia merupakan bukti
yang cukup bahwa perusahaan ini adalah bonafid dan terpercaya.


4. Perjudian (Maysir atau Transaksi Spekulatif Tinggi yang tidak terkait dengan Produktifitas Riil)==>
Kalo masalah perjudian ini, kayaknya jauh banget ya dari Oriflame.
Apalagi transaksi spekulatif yang gak ada produk riil/nyatanya. Di
bisnis Oriflame, semuanya jelas, ada produk nyatanya, dan keuntungan
didapat oleh Consultant yang BEKERJA, bukan hanya ongkang ongkang kaki
aja. Jadi, gak ada tuh unsur spekulasi dan judi di bisnis ini.


5. Kedhaliman dan Eksploitatif (Dzulm)==>
biasanya eksploitasi terjadi pada perusahaan yang menerapkan Money
Game/skema piramida. Jadi siapa yang duluan masuk dia yang untung dan
yang dibawahnya yang pontang-panting. Kalau di Oriflame, justru siapa
yang bekerja paling keras dialah yang akan memetik hasil paling banyak.
Oriflame menerapkan suatu sistem plan yang mengatur sampai mana omzet
suatu grup berpengaruh pada uplinenya, pada saat leader grup tsb
mencapai level tertentu, maka putus jugalah pembagian bonus kepada
upline diatasnya. Dan untuk jasa sang upline membangun grup tersebut,
upline hanya diberikan passive income yang sudah ditentukan persennya.
Jadi, gak ada yang namanya eksploitasi atau kezaliman, semuanya adil,
transparan dan jelas.


6. Barang/Jasa yang dijual adalah berunsur atau mengandung hal yang haram==>
Produk Oriflame Alami dari Tumbuh-tumbuhan, insyaAllah terjamin kehalalannya.“IFANCA
telah mengeluarkan edaran tentang produk MLM halal dan dibenarkan oleh
agama.

Dalam edarannya IFANCA mengingatkan umat Islam untuk meneliti
dahulu kehalalan suatu bisnis MLM sebelum bergabung ataupun
menggunakannya yaitu dengan mengkaji aspek:

1. Marketing Plan-nya, apakah ada unssur skema piramida atau tidak. Kalau ada unsur piamida yaitu distributor yang lebih duluan masuk selalu diuntungkan
dengan mengurangi hak distributor belakangan sehingga merugikan down
line dibawahnya, maka hukumnya haram.==>

Oriflame tidak menggunakan skema piramida, downline yang paling belakangan bergabung
bisa saja lebih sukses daripada uplinenya, semua tergantung kepada
usaha masing-masing. Seperti contohnya, Cyntia Venika, Consultant no 1
di Asia bukanlah yang pertama menjalankan bisnis Oriflame tapi ternyata
dia sekarang bisa berada di peringkat no 1 Asia dan no 6 di Dunia
berkat kerja keras dan usahanya sendiri.

2. Apakah perusahaan MLM, memiliki track record positif dan baik ataukah tiba-tiba muncul dan misterius, apalagi yang banyak kontroversinya. ==>
Oriflame
sudah ada di Indonesia sejak tahun 1986 dan terbukti memiliki reputasi
yang baik. Justru di saat krisis dunia spt sekarang ini dimana banyak
perusahaan merumahkan karyawannya, Oriflame malah buka kantor cabang
baru di kota Manado dan negara Kenya.

3. Apakah produknya mengandung zat-zat haram ataukah tidak, dan apakah produknya memiliki jaminan untuk dikembalikan atau tidak.==>
Oriflame selalu menggunakan saripati alami dalam pembuatan seluruh
produknya. Garansi 100% uang kembali (syarat dan ketentuan berlaku).
Oriflame mempunyai Skincare Guide dan Beauty Academy , Buku dan
training Pengetahuan Produk. Ibarat minum obat dokter, beberapa produk
Oriflame kita perlu ikuti aturan pakai sesuai ‘dosis’ jenis dan
kebutuhan kulit. Misalkan Body Cream yang seharusnya dipakai di badan,
tapi kita pakai di wajah, terus wajah kita jadi jerawatan, garansi
menjadi tidak berlaku.

4. Apabila perusahaan lebih menekankan aspek targeting penghimpunan dana dan menganggap bahwa produk tidak
penting ataupun hanya sebagai kedok atau kamuflase, apalagi uang
pendaftarannya cukup besar nilainya, maka patut dicurigai sebagai
arisan berantai (money game) yang menyerupai judi.==>

bergabung di bisnis Oriflame relatif sangat sangat sangat terjangkau
dibanding dengan perusahaan MLM lain, dan hanya mendaftar sebagai
Consultant tidak akan menjanjikan apa-apa tanpa kerja keras didalamnya.

5. Apakah perusahaan MLM menjanjikan kaya mendadak tanpa bekerja ataukah tidak demikian..== >
Oriflame tidak pernah menjanjikan akan kaya mendadak tanpa bekerja,
sebaliknya, tanpa kerja keras dan usaha di bisnis tidaklah akan
berhasil.

Tambahan:
Selain kriteria penilaian di atas perlu diperhatikan pula hal-hal berikut*:
1.Transparansi penjualan dan pembagian bonus serta komisi penjualan,
disamping pembukuan yang menyangkut perpajakan dan perkembangan
networking atau jaringan dan level, melalui laporan otomatis secara
periodik.==>

Oriflame selalu membagikan Activity Report yang
dikirim ke rumah (atau bisa di print di kantor cabang setiap saat) yang
merupakan laporan aktivitas Consultant bersangkutan secara transparan
dan jelas, serta sistem pembagian bonusnya pun jelas.

2. Penegasan niat dan tujuan bisnis MLM sebagai sarana penjualan langsung
produk barang ataupun jasa yang bermanfaat, dan bukan permainan uang
(money game).==>

Oriflame sangat jelas produknya, tidak ada
iming-iming apapun di bisnis ini. Produk yang dijual Oriflame pun jelas
manfaatnya, untuk merias diri dan merawat tubuh. Di dalam Islam
disebutkan, bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, jadi memakai
produk Oriflame dalam rangka merawat diri dan membersihkan tubuh serta
merias diri, jelas manfaatnya. Kalaupun kita gak pake produk Oriflame
untuk mandi misalnya, ya pasti kita pake sabun merk lain kan? lebih
baik, pake produk Oriflame karena pengeluaran kita terhadap kebutuhan
mandi, bisa menjadi passive income kita di kemudian hari

3.Meyakinkan kehalalan produk yang menjadi objek transaksi riil
(underlying transaction) dan tidak mendorong kepada kehidupan boros,
hedonis, dan membahayakan eksistensi produk domestik terutama MLM
produk asing.==>

Oriflame seperti disebutkan diatas, memakai
bahan-bahan alami yang terjamin kehalalannya Insya Allah. Pemakaian
produk Oriflame hanyalah untuk kebutuhan sehari-hari yang tidak akan
menimbulkan keborosan atau hedonis. Masalah keborosan atau hedonis,
balik lagi ke manusianya sih kalo menurutku. Semua yang berlebihan
tentu tidak baik. Dan walaupun Oriflame merupakan MLM asing, tapi
sangat membumi, berada di Indonesia selama 22 tahun, membangun
kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia, dan membuka lapangan kerja
bagi ribuan penduduk lokal. Kemasan dan produksi produk yang sampai
saat ini diimpor langsung dari luar, memang sudah keputusan Oriflame.
Oriflame belum mempunyai rencana untuk membangun pabrik di Indonesia,
ini lebih berkaitan kepada image dari produk Oriflame sendiri dan
karakteristik konsumen di Indonesia.Tidak dapat dipungkiri,
bahwa mindset konsumen Indonesia terhadap “produk asing” lebih
terapresiasi dibanding produk lokal. Made in Swedia atau Made in Italy
lebih terlihat “bonafid” ketimbang Made in Indonesia . Tentu saja bukan
berarti Oriflame tidak menghargai produk lokal, hanya saja keputusan
ini dipertimbangkan untuk kelangsungan bisnis dari ratusan ribu
Consultantnya di Indonesia.

4. Tidak adanya excessive mark up
(ghubn fakhisy) atas harga produk yang dijuabelikan di atas covering
biaya promosi dan marketing konvensional. ==>

seperti bisa dilihat di tiap katalog Oriflame bahwa produk yang ditawarkan sangatlah
terjangkau. Untuk masalah mark up ini saya tidak bisa menjawab banyak
karena ini merupakan wilayah staff Oriflame untuk menjawabnya. Tapi,
bisa dilihat secara logika apakah barang/produk yang dijual sesuai
dengan harganya atau tidak. Bagi saya, semahal-mahalnya produk
Oriflame, tetap murah untuk ukuran barang IMPOR. Bandingkan saja dengan
produk sejenis di mall-mall

5. Harga barang dan bonus (komisi) penjualan diketahui secara jelas sejak awal dan dipastikan kebenarannya saat transaksi.== >
Oriflame menerbitkan Consultant Price List untuk setiap bulannya, dan
jika seorang Consultant melakukan belanja/order, akan diberikan Invoice
yang memuat detil-detil transaksinya secara transparan dan jelas.

6. Tidak adanya eksploitasi pada jenjang manapun antar distributor ataupun
antara produsen dan distributor, terutama dalam pembagian bonus yang
merupakan cerminan hasil usaha masing-masing anggota.”==>

Sudah disebutkan diatas kalau di bisnis Oriflame tidak ada eksploitasi,
tiap-tiap Consultant memiliki peluang yang SAMA untuk berkembang dan
menjadi sukses. Semua tergantung dari usaha dan kerja keras dari
Consultant yang bersangkutan. Alhamdulillah seri penjelasan tentang ke-HALAL-an ORIFLAME selesai. Mudah-mudahan ilmu ini berkah–karena itulah kami bagikan.Salam sukses buat semua, jangan ragu buat berusaha dan mencari ridho-Nya ya…

NB: Kami mencari ridho-Nya dengan berusaha mencari rizki-harta yang banyak agar bisa beramal lebih banyak. Amin.
sumber: blog nisma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket